Mataram, Satondapost.com - Mumus Adi Putra Selaku Koordinator Isu KKN BEM PTMI/A menyoroti pekerjaan pembangunan jembatan Penghubung Desa Kore dan Sandue Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima di kerjakan oleh PT. Bima Agregat Mandiri.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp Mumus menyampaikan bahwa Pekerjaan pembangunan jembatan di Kecamatan Sanggar tersebut dinilai dikerjakan asal-asalan oleh pelaksana proyek sehingga berdampak buruh terhadap masyarakat pada umumnya lebih khusus masyarakat Kecamatan Sanggar yang melakukan aktifitas melintasi di jalan tersebut.
"Kini masyarakat mengeluh atas pekerjaan yang belum selesai sampai sekarang," ujar Koordinator Isu KKN BEM PTMI/A.
Lanjut Mumus sapaan akrabnya, sesuai dengan pantauan kami di lapangan bahwa masyarakat harus bersabar menunggu giliran untuk melintas kerana jalan alternatif tidak memadai untuk masyarakat melintas.
"Ia, seharusnya pekerjaan jembatan tersebut dikerjakan pada tanggal,15 Juni 2023, namun mulai dikerjakan pada bulan November 2023, dilihat dari penempatan jadwal kerja tidak sesuai," jelas Mumus.
Nah oleh karena itu, lanjutnya Mumus ada dugaan kuat pelaksanaan proyek jembatan tersebut disengaja diperlambat dan pekerjaan pun tidak transparan sehingga pelaksanaan proyek dikerjakan saat musim hujan.
"Sesungguhnya pekerjaan tersebut harus melihat dan mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungan setempat, artinya proses pembangunan jembatan sangat merugikan masyarakat, apalagi notabene masyarakat disibukan melakukan aktifitas di ladang atau bertani," tutur pemuda kelahiran Sanggar ini.
Mumus meminta semua stekholder dan Frokopimda Provinsi NTB dan Kabupaten Bima untuk menghentikan pekerjaan jembatan sementara karena menuai masalah dalam proses pekerjaan, pasalnya pelaksanaan proyek akan memicu konflik masyarakat, pelaksana proyek bahkan berpotensi konflik horizontal antara masyarakat dengan masyarakat.
"Dinas PUPR provinsi NTB dinilai tutup mata atas pekerjaan proyek jembatan di kecamatan Sanggar belum selesai dan melanggar prosedural dan juga saya mendesak Pj Gubernur NTB segera turun di lapangan untuk melihat langsung pekerjaan sekaligus menghentikan proyek tersebut," Desak Mumus Adi Putra.
Sampai saat berita dipublikasikan pihak-pihak terkait belum bisa dikonfirmasi, ( SY ).