Dompu, Satondapost.com - Isu dugaan pencabulan yang menyeret nama salah satu Kepala SMPN di Kabupaten Dompu inisial AB terhadap seorang siswinya, mencuat secara internal, bahkan dugaan ini menciderai nama dunia pendidikan di Kabupaten Dompu NTB.
Siswi yang menjadi korban dugaan pencabulan tersebut diduga masih duduk dibangku kelas III yang tidak bisa di sebutkan namanya. Persoalan ini dikabarkan telah diadukan ke Polres Dompu oleh pihak keluarga korban (siswi).
AB yang dikonfirmasi oleh sejumlah media diruang kerjanya pada Kamis (07/12/23) sekitar pukul 11.30 wita justeru membantah keras terkait isu dugaan pencabulan seorang siswi yang menyeret namanya tersebut. Justeru kata AB pada media, pihaknya merasa sangat terkejut atas isu yang beredar yang di posting oleh salah satu akun facebook itu dan baru diketahuinya setelah ada pengaduan dari sejumlah siswanya.
Mendengar pengaduan siswanya, pihaknya sangat terkejut sehingga dirinya langsung memanggil para Wakasek dan guru senior yang ada disekolah untuk menanyakan dan menyikapi berita postingan dari salah satu akun facebook itu.
"Jujur, secara pribadi saya berkehendak untuk melaporkan akun facebook penyebar berita hoax itu ke polisi, namun berdasarkan arahan bijak dari teman-teman Wakasek dan guru senior yang melarang saya sehingga saya batalkan niat melaporkan,"ungkap AB pada media.
"Untuk menyikapi persoalan ini, kita dari pihak sekolah kemudian mengundang orang tua siswi dimaksud itu, untuk duduk bersama dengan Wakasek, guru senior dan paman siswi tersebut yang kebetulan mengajar di sekolah ini dan pada pertemuan pertama dengan orang tua siswi itu, kita justeru dilarang untuk tidak mengarahkan persoalan ini ke rana hukum,"beber AB.
Lanjut AB, selang beberapa hari kemudian saat itu tepat pada hari Senin, ayah dari siswi dimaksudkan itu kembali datang ke sekolah dan menyuruh agar saya segera melaporkan putrinya ke polisi dengan alasan bla...bla...bla....yang artinya, kemungkinan keterangan siswi tersebut pada orang tuanya tidak benar sehingga kita disuruh melaporkan putrinya ke polisi.
"Saya sebagai seorang yang beragama Islam berani bersumpah karena saya tidak pernah melakukan hal itu seperti apa yang isukan di medsos yang postingan salah satu akun facebook tersebut",
Sebab ketika siswi itu diperiksa oleh guru BP/BK disekolah justeru dia mengaku khilaf dan memohon maaf ke saya. Yang jelas saya tidak mau banyak koment atas berita hoax ini,"kata AB.
Ditanya, apakah benar bapak Kasek sudah menerima surat panggilan polisi untuk menghadap hari Jumat besok ke Polres Dompu terkait laporan dugaan pencabulan ini ?
Hal itu dibenarkan sendiri oleh Kasek bahkan pihaknya secara pribadi mengakui sudah menerima surat panggilan polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi pada Jumat besok.
"Saya akan hadir, karena saya sebagai warga negara sangat taat pada hukum karena mungkin disanalah tempat kita mencari kebenarannya,"jawab AB. (BF84)
