Dompu, Satondapost.com - Bupati Dompu, H. Kader Jaelani bersama Kadis PU, Aris Ansari, ST, MT dan sejumlah pejabat BPBD serta Pemdes Wawonduru, Jumat (03/02/23) sekitar pukul 16.20 wita meninjau kerusakan sungai yang berada di Dusun Bolonduru Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB. Selain itu Bupati juga meninjau sejumlah bantaran sungai yang rusak disekitar pemukiman warga Desa Wawonduru.
Kerusakan sejumlah titik pada bantaran sungai ini akibat hantaman derasnya arus banjir bandang yang terjadi pada Kamis sore kemarin. Akibatnya, sekitar diatas 5 titik bantaran sungai longsor hingga membuat sekitar ratusan hektar areal persawahan milik warga setempat rusak parah dan tanaman padi yang baru ditanam mengalami puso akibat luapan banjir.
Bupati Dompu, H. Kader Jaelani pada media ini menyampaikan akan mengerahkan eksavator untuk mengangkat tanah sungai dan menimbun sejumlah areal persawahan yang dekat dengan bibir sungai yang telah rusak dan membentuk saluran akibat terjangan air banjir bandang.
Dimana penanganan ini yakni bersifat emergency guna menanggulangi kerusakan areal persawahan yang berakibat pada gagal panen padi milik petani.
"Insya Allah kami akan secepatnya menurunkan eksavator untuk menimbun dulu areal persawahan yang dekat dengan bibir sungai yang menjadi saluran bagi air banjir. Kalau tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal bagi persawahan milik petani,"ucap Bupati Dompu.
Mengenai rencana kegiatan normalisasi dan bronjongnisasi sungai ini, lanjut Bupati Dompu, pihaknya akan mengusulkan permintaan anggaran ke Pemerintah Pusat atas kerusakan sepanjang bantaran sungai yang ada di Desa Wawonduru ini.
"Kerusakan bantaran sungai hingga menyebabkan air banjir masuk dan meluap ke areal persawahan warga, itu terjadi pada sejumlah titik, saya hitung tadi ada sekitar diatas 5 titik kerusakan terparah,"ujar Bupati Dompu.
Sementara Kadis PU Kabupaten Dompu, Aris Ansari, ST, MT yang dikonfirmasi usai meninjau kerusakan mengaku akan segera melakukan kegiatan normalisasi ringan sebagai bentuk penanggulangan bersifat emergency atas kerusakan pada sejumlah bantaran sungai Wawonduru ini.
Hal itu dilakukan Pemda Dompu, untuk menanggulangi kerusakan parah pada areal persawahan milik petani yang berdampak pada terjadinya gagal panen terhadap tanaman petani.
"Kami akan melayangkan permohonan anggaran pada Pemerintah Pusat untuk kegiatan normalisasi dan bronjongnisasi sepanjang bantaran sungai di Desa Wawonduru ini. Jika dihitung, maka anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini yakni diatas Rp. 10 Milliar yang dimulai dari pemukiman warga Desa Wawonduru hingga areal persawahan di Dusun Bolonduru,"aku Kadis PU.
"yang jelas sungai di Wawonduru ini merupakan muara dari 6 sungai yang ada baik sungai silo, laju, soa, sungai di Desa Kareke termasuk sungai yang ada di Desa Ranggo dan sungai dari Desa Rora, tetap bermuara di Desa Wawonduru ini,"ungkap Aris.
Secara terpisah, Ketua BPD Desa Wawonduru, Ardiansyah meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu untuk secepatnya dapat menanggulangi kerusakan pada sejumlah titik bantaran sungai wawonduru yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada areal persawahan akibat hantaman banjir bandang Kamis kemarin.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Dompu secepatnya sesuai harapan seluruh warga juga untuk melakukan kegiatan normalisasi sungai termasuk di pemukiman warga dan areal persawahan yang dekat dengan bibir sungai.
"Karena jika bantaran sungai ini tidak secepatnya ditanggulangi maka tingkat kerusakan akan semakin parah dan melebar yang berakibat fatal bagi areal persawahan dan pemukiman warga sendiri,"harap Adi.
Kegiatan peninjauan bantaran sungai di Desa Wawonduru oleh Bupati Dompu ini disambut baik oleh seluruh masyarakat. Peninjauan pertama, Bupati Dompu melihat secara dekat kerusakan terparah yang ada bantaran sungai sekitar areal persawahan di Dusun Bolonduru yang kemudian dilanjutkan dengan peninjauan pada sejumlah bantaran sungai yang ada di Desa Wawonduru yang dekat dengan pemukiman warga.(Bondan)
