Dompu, Satondapost.com - Sosialisasi dan penyuluhan Narkoba kalangan remaja di gagas oleh Lembaga Pengontrol Kebijakan Publik (LPKP) NTB berlangsung di halaman Sekolah SMAN 1 Dompu.
Memberikan pemahaman dini akan bahaya pengunaan narkoba pada generasi muda ini, di hadiri oleh Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan ST. MT., Kasat Narkoba Polres Dompu Iptu Abdul Malik SH., Perwakilan Dikes Anike Kusumawati S.Sit. M.Kes., Kepala Sekolah Muhamad Iksan, S.Pd, Dewan Guru, sejumlah murid SMAN 1 Dompu dan elemen penting lainnnya. (02/09/22).
Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan ST. MT saat mengawali sambutannya mengatakan, memakai narkoba sangat berbahaya, selain akan merusak kesehatan juga akan membawa pengaruh buruk untuk masa depan.
Penggunaan narkoba bermula dari rasa penasaran ingin coba-coba dan akhirnya menjadi ketagihan, sehingga segala cara pun dilakukan untuk mendapatkannya.
Masa depan gemilang tidak akan pernah diraih jika anak-anakku sekalian menjadi pengguna narkoba, apalagi kalian nantinya akan menjadi calon pemimpin masa depan.,“mari raih masa depan cerah dan gemilang tanpa narkoba”ujarnya
Narkoba selain bisa merugikan diri sendiri juga ikut menyusahkan orang tua, keluarga dan kerabat dekat, banyak kejadian negatif yang timbulkan dari penggunaan barang haram ini seperti perkelahian, pemanahan liar dan berbagai kenakalan remaja lainnya.
Mencegah meluasnya akan peredaran narkoba Pemerintah Kabupaten Dompu telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (PG4N), “ini semua dilakukan agar penyebarluasannya bisa ditekan seminimal mungkin” pungkasnya.
Selanjutnya perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu ibunda Anike Kusumawati S.Sit. M.Kes. saat menyampaikan materinya mengatakan pengaruh Narkotika Psikotropika dan Zak Adiktif lainnya (Napza) akan sangat dekat dengan perilaku seks bebas karena efek stimulan yang ditimbulkan.
Perilaku seks dikalangan remaja memicu maraknya terjadi pernikahan dini, akan melahirkan keturunan yang gagal tumbuh (stunting), kurang gizi, dan cacat akibat dari usia reproduksi yang belum siap dan matang.
”Remaja merupakan pelopor mari sama-sama menjadi mediator mensosialisasikan efek buruk akan bahaya narkoba” imbuhnya. (Bondan)
