Dompu, Satondapost.com - Pekerjaan sumur bor di halaman Kantor DPRD Kabupaten Dompu di kritik oleh para aktivis karena pekerjaan sumur bor tersebut karena rakyat lebih membutuhkan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat dikonfirmasi oleh media ini di Taman Dompu Irfan yang biasa di sapa ( Bagas) mempertanyakan Apa urgennya pengeboran air di lembaga yang paling terhormat itu ( Kantor DPRD Dompu ), sampai - sampai kebutuhan masyarakat diabaikan, bukankah selama ini fasilitas air bersih di gedung DPRD sudah cukup terpenuhi. Bila dibandingkan dengan ketersediaan air bersih yang bertahun-tahun di beberapa Desa dan Kelurahan yang ada di Dompu mengalami kelangkaan. (1/8/2022)
"Persoalan krisisnya air bersih yang di alami oleh masyarakat bertahun- tahun bukan lagi menjadi isu di Kabupaten Dompu",
Ketika masyarakat turun aksi bahkan sampai blokir jalan hanya sekedar ingin mendapat setetes AIR BERSIH guna memenuhi kebutuhan sehari - hari. Terkadang masyarakat harus berhadapan dengan Aparat Penegak Hukum (APH)
Ketua DPRD dan Ketua Banggar serta para anggota DPRD Kabupaten Dompu yang terpenuhi kebutuhannya dari pajak rakyat, yang mendapatkan berbagai fasilitas dan tunjangan, seharusnya lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
Keberadaan tiga puluh anggota DPRD Kabupaten Dompu dipilih oleh rakyat, bukan mewakili pribadi, keluarga atau kelompok tapi mewakili rakyat di berbagai Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Dompu.
Harapan Irfan kepada 30 Anggota DPRD Kabupaten Dompu untuk utamakan kepentingan masyarakat
rakyat Dompu yang membutuh air bersih, jangan memancing rakyat untuk marah atau krisis kepercayaan kepada Anggota DPRD, harapnya Bagas. (Bondan)
