Dompu, Satondapost.com - Gerakan Pemuda Peduli Hak Asasi Manusia (GPPH) Kabupaten Dompu menggelar aksi unjuk rasa di depan Polres Dompu terkait penembakan terduga pelaku pencuri Hp di Desa Saneo.
Orasinya Korlap GPPH Haedir bahwa terduga pelaku TF (27) Tahun di jemput oleh Tim Puma Polres Dompu pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022 sekitar pukul 17: 00, Wita di Kediamannya di Desa Saneo yang di mana diduga sebagai pelaku pencurian Headphone (Hp). (22/7/2022)
Pada saat penjemputan oleh orang anggota Tim Puma, terduga pelaku menyerahkan dengan komparatif tampa ada upaya perlawanan atau melarikan diri pada saat itu, terduga pelaku menyerahkan diri di dampingi oleh pihak keluarga dan Pemdes setempat. Isi orasinya
Lanjutnya Haedir, kemudian pada tanggal 19 sekitar pukul 7 wita (pagi) pihak keluarga (Orang tua) terduga pelaku disuruh hadir di Polres setelah tiba di Polres Dompu pihak keluarga diberitahukan bahwa terduga pelaku sudah masuk rumah sakit umum daerah (RSUD) karena kaki telah ditembak oleh APH.
"Berdasarkan penilaian kami dari GPPH bahwa telah terjadi pelanggaran HAM yang di lakukan oleh Tim Puma Polres Dompu"
Harapan kami dari GPPH Kabupaten Dompu ingin Kapolres Dompu hadir dan berdialog dengan massa aksi guna mengklarifikasi persoalan penembakan terhadap terduga pelaku, agar persoalan ini cepat terselesaikan.
Kami juga meminta kepada Kapolres Dompu untuk memproses secara hukum dan memecat tujuh orang anggota Tim Puma. Bila Kapolres Dompu tidak mau memproses secara hukum tujuh orang anggota Tim Puma tersebut, maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa berjilid-jilid bahkan kami akan melakukan aksi di Polda NTB. Tegasnya
Kecewa dengan Polres Dompu yang tidak mau menemui massa aksi, akhirnya massa aksi GPPH membubarkan diri dan berjanji akan melakukan aksi unjuk rasa kembali pada hari Senin minggu depan. (Bondan)