Dompu, Satondapost.com - Gerakan masyarakat Hu’u bersatu (Gema Hu’u), kembali mendatangai PT Sumbawa Timur Mining (PT. STM) untuk menyampaikan surat resmi tuntutan masyarakat lingkar tambang.
Muhammad selaku ketua GEMA Hu'u menjelaskan tujuan kedatangan kami pada sore ini, guna menyampaikan secara langsung surat tuntutan resmi masyarakat lingkar tambang pada PT STM dan PT Vale Indonesia,” terang Muhamad selaku Ketua Gema Hu’u, (27/5/2022).
Lanjut Muhamad, dalam surat tersebut, Gema Hu’u menyampaikan secara resmi tuntutan masyarakat lingkar tambang sebagaimana tuntutan mereka pada waktu melakukan aksi demontrasi pada Sabtu (21/5/2022) kemarin.
“Kami masyarakat lingkar tambang Hu’u akan menantang keberadaan perusahaan tambang yang hadir di wilayah kami, Jika perusahaan tersebut tidak memberikan apa yang menjadi hak dan tuntutan kami,” ujarnya.
Bahkan kami sadar, dengan keberadaan perusahaan raksasa ini akan menghadirkan banyak perubahan dan dampak buruk untuk lingkungan alam dan sosial.
“Dengan alasan ini, kami sepakat tidak akan ada keselarasan dan keteraturan antara kami dengan perusahaan atau investasi selama keinginan masyarakat lingkar tambang Hu’u tidak diindahkan,” tegas Muhamad
Ia menambhakan, jika dalam waktu dekat pihak perusahaan tidak mengindahkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat, tentu pihaknya akan melakukan aksi yang jauh lebih besar lagi.
“Kami akan melakukan aksi boikot terhadap aktifitas tambang dan juga akan mengusir keluar para karyawan yang berada di luar Hu’u,” ujarnya.
Karena selama ini, pernyataan pihak tambang justeru berbanding terbalik dengan kondisi apa yang terjadi saat ini.
“Dengan potensi cadangan emas tembaga sebesar 2 Milliar ton dan potensi panas Bumi/Geoternal yang sangat besar sudah seharusnya kami mendapatkan asas manfaat dan dampak yang sangat besar pada kehidupan kami,” katanya.
Muhamad minta agar pihak perusahaan jangan terus membohongi masyarakat dengan berdalih pihak tambang masih dalam tahap eksplorasi dan bahkan pihak perusahaan mengalami kerugian dan sebagainya.
“Kami sudah tidak mau lagi mendengar alasan itu semua, yang kami inginkan hak dan keinginan masyarakat Hu’u agar segera dipenuhi’,” tutur Muhamad Putra kelahiran Hu’u ini. (Bondan)