Dompu, Satondapost.com - Sekitar ratusan rumah pada Dua Kecamatan di Kabupaten Dompu NTB, Kamis (11/11/21) sekitar pukul 16.00 wita dikepung banjir bandang. Banjir muncul setelah wilayah Kabupaten Dompu diguyur hujan lebat sekitar 2 jam.
Banjir Bandang mulai meluap di Pemukiman warga Lingkungan Kotabaru Kelurahan Bada dan Kelurahan Bali Satu dengan ketinggian sekitar 1 meter. Kemudian meluap di Lingkungan Mantro Kelurahan Bada dan Kelurahan Karijawa Kecamatan Dompu setinggi dada orang dewasa.
Sekitar pukul 15.20 wita banjir menyisir dan meluap di Kelurahan Kandai Dua dan Desa Wawonduru Kecamatan Woja dengan ketinggian sekitar 1 meter. Beruntung banjir bandang tidak sampai menelan korban jiwa hanya saja kerugian material warga ditaksir sekitar angka ratusan juta rupiah.
Kepala lingkungan Mantro Kelurahan Bada, Buyung mengatakan, banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah Kecamatan Dompu dan Woja ini akibat luapan sungai silo yang diakibatkan derasnya hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Dompu dan sekitarnya yang terjadi selama 2 jam.
Derasnya air banjir membuat sejumlah warga panik dan ketakutan sehingga warga berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri ke tempat yang aman, bahkan sejumlah barang berharga milik warga juga hanyut terbawa arus banjir.
"Ada satu bangunan setengah permanen yang ikut terbawa arus banjir dan bagian atapnya ditemukan warga nyangkut dipohon di Lingkungan Mantro ini. Kami belum tau siapa pemilik atap bangunan ini,"kata Buyung yang dibenarkan warganya.
Selain itu, Bastian selaku Ketua RT di Kelurahan Bali Satu juga menyampaikan bahwa banjir bandang dipertengahan bulan November 2021 ini merupakan banjir yang terbesar dari bencana banjir sebelumnya, karena luapan banjir ini sangat deras juga melebar hingga merata ke pemukiman warga, padahal sebelumnya banjir tidak sampai meluap seperti ini.
Buyung menduga, besarnya luapan banjir ini disebabkan akibat ulah oknum yang aktif melakukan perambahan hutan dan gunung selama ini, pasalnya banjir membawa material pohon yang kebanyakan nyangkut dipemukiman warga.
Untuk itu Buyung bersama warga lainnya meminta kepada Pemerintah untuk segera menghentikan dan menindaklanjuti oknum perusak hutan selama ini karena dampak dari penggundulan hutan sangat dirasakan warga sekitar wilayah perkotaan melalui luapan banjir bandang ini.
"Kami harapkan kepada Pemerintah agar segera menghentikan dan menindaklanjuti para oknum perambah hutan,"harap Buyung.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Dompu, H. Tajuddin HIR, SH yang hendak di wawancarai media ini dilokasi banjir, belum bisa memberikan keterangan karena pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap lokasi yang terdampak banjir."nanti kita ketemu saya masih cek dulu,"tandas mantan Kadinsos ini.(Bondan)